Rangga dikenal sebagai konten kreator dan cukup aktif di media sosial. Di akun Instagram pribadinya @lordranggaofficial, dia sempat mengunggah postingan terakhir, yaitu 18 jam sebelum meninggal.
Dalam postingan itu Rangga membahas soal sejarah Gedung Sate di Bandung.
“Gedung sate merupakan salah satu ikon dari badung, yang banyak mencuri perhatian dari wisatawan asing dan domestik, tetapi masih banyak yang belum mengetahui fungsi dari gedung sate tersebut. URAA (Untuk RAngga yang Agung),” tulis Rangga.
Rangga juga mengunggah video mengenai sejarah Gedung Sate. Rangga mengatakan Gedung Sate bukanlah seperti yang selama ini banyak dibayangkan oleh orang-orang yakni sate sapi. Gedung Sate menurutnya adalah sentral satelit.
6. Sering Bantu Warga
Kades Grinting, Suhartono mengatakan Lord Rangga punya kontribusi cukup besar di desanya. Sebagai seorang warga, kata dia, Rangga beberapa kali memberikan bantuan.
“Waktu ada COVID-19, Lord Rangga sering membantu warga yang terdampak pandemi. Beberapa kali pernah menyalurkan bantuan ke warga. Kemarin-kemarin dia juga memberikan bantuan semacam gerobak dagangan buat warga,” kata Suhartono, Rabu (7/12).
7. Dibawa ke Rumah Queen Marwa
Jenazah Lord Rangga sempat dibawa ke rumah istri terakhirnya, Queen Marwa, di Desa Negla, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kemudian jenazahnya dimakamkan di Desa Grinting, Bulakamba, Brebes.
“Memang pagi tadi sempat dibawa ke rumah Queen Marwa (istrinya) di Negla Losari,” kata Harto.
Atas permintaan keluarga besar Lord Rangga di Grinting, akhirnya diputuskannya dimakamkan di kampung halamannya di Desa Grinting.
6. Wasiat Lord Rangga