Kata-kata bijak Buya Hamka begitu dikenal di masyarakat, sebab beliau adalah seorang ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang pertama.
Buya Hamka juga dikenal sebagai tokoh Masyumi dan ulama Muhammadiyah. Semasa hidupnya, beliau dikenal sebagai seseorang yang gigih membela agama Islam dan sangat tegas terhadap akidah.
Pemilik nama asli Haji Abdul Malik Karim Amrullah ini telah menelurkan berbagai karya-karya fenomenal, mulai dari Di Bawah Lindungan Ka’bah tahun 1936, Tenggelamnya Kapal van der Wijck tahun 1937, dan masih banyak karya-karya lainnya.
Lewat karya-karyanya tersebut, beliau dianggap sebagai salah satu sosok yang paling berpengaruh dalam dunia Sastra Indonesia.
Pria yang lahir di Sungai Batang, Maninjau, Sumatera Barat tanggal 17 Februari 1908 ini berasal dari keluarga yang taat agama. Ayahnya, Haji Abdul Karim Amrullah, merupakan salah seorang tokoh Islam yang pernah mendalami ilmu agama Islam di Mekkah.
Pada karya-karya yang fenomenal tersebut, Buya Hamka sering menyelipkan kata-kata bijak motivasi untuk bangsa Indonesia. Nah, untuk lebih lengkapnya, simak ulasan mengenai kata-kata bijak Buya Hamka yang disadur dari berbagai sumber.
Lalu, Bagaimana Kata-Kata Bijak Buya Hamka?
Kata-Kata Bijak Buya Hamka sebagai Penyejuk Hati
– Adil ialah menimbang yang sama berat, menyalahkan yang salah dan membenarkan yang benar, mengembalikan hak yang empunya dan jangan berlaku zalim di atasnya. –
– Berani menegakkan keadilan, walaupun mengenai diri sendiri, adalah puncak segala keberanian.
– Anak lelaki tidak boleh dihiraukan panjang, hidupnya ialah buat berjuang, kalau perahunya telah dikayuhnya ke tengah, dia tak boleh surut palang, meskipun bagaimana besar gelombang.
– Biarkan kemudi patah, biarkan layar robek, itu lebih mulia daripada membalik haluan pulang.
– Bahwasanya cinta yang bersih dan suci itu, tidaklah tumbuh dengan sendirinya.
– Bertobat tak hanya berarti menyesali dosa tapi juga membenci dosa.
– Di belakang kita berdiri satu tugu yang bernama nasib, di sana telah tertulis rol yang akan kita jalani.
– Ikhlas dan sejati akan bertemu di dalam senyuman anak kecil, senyum yang sebenarnya senyum, senyum yang tidak disertai apa-apa.
– Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun, ilmu tanpa iman, bagaikan lentera di tangan pencuri.
– Jangan takut gagal karena orang yang tidak pernah gagal hanyalah orang yang tidak pernah melangkah
– Jangan takut jatuh, kerana yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Yang takut gagal, kerana yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, kerana dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua.
– Jika bisa menyelamatkan diri kita sendiri, para Nabi tak perlu ada untuk menyelamatkan kita.
– Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya.
– Kemerdekaan sauatu negara dapat dijamin teguh berdiri apabila berpangkal pada kemerdekaan jiwa.
– Lebih banyak orang menghadapi kematian di atas tempat tidur daripada orang yang mati di atas pesawat.
– Salah satu pengerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.
– Satu hati lebih mahal dari pada senyuman. Satu jiwa lebih berharga dari pada sebentuk cincin.
– Satu-satunya alasan kita untuk hadir di dunia ini adalah untuk menjadi saksi atas keesaan Allah.
– Saya akan pikul rahsia itu jika engkau percayakan kepada saya dan saya akan masukkan ke dalam perbendaharaan hati saya dan kemudian saya kunci pintunya erat-erat. Kunci itu akan saya lemparkan jauh-jauh sehingga seorang pun tak dapat mengambilnya kedalam lagi.
– Saya merasa ingat kepadanya adalah kemestian hidup saya, rindu kepadanya membukakan pintu angan-angan saya menghadapi zaman yang akan datang.
– Semakin banyak ilmu semakin lapang hidup, semakin kurang ilmu semakin sempit hidup.
– Supaya engkau mendapat sahabat, hendaklah diri engkau sendiri sanggup menyempurnakan menjadi sahabat orang.
– Tuan boleh kata muslim itu fanatik, tapi tuan juga harus denga kata hati tuan bahwa itu adalah modal besar bagi kemerdekaan Indonesia. Untuk tuan tahu, itu bukanlah ranatik, itu adalah ghairah.
– Tuhan menilai apa yang kita beri dengan melihat apa yang kita simpan.
– Waktu bagi orang Islam adalah sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan.
– Yang melemahkan semangat ada dua; pertama prasangka, kedua hati busuk.
Kata-Kata Bijak Buya Hamka yang Sarat Makna
– Al-Quran yang dibaca baik-baik adalah tanda jiwa yang kenyang akan makanan bergizi.
– Bangunlah kekasih ku umat Melayu. Belahan asal satu turunan bercampur darah dari dahulu persamaan nasib jadi kenangan.
– Bukan dilarang membuat cita-cita yang baru, tetapi berfikirlah dengan wajar. Yang akan datang itu disyukuri, yang telah ada itu lebih disyukuri lagi.
– Di belakang kita berdiri satu tugu yang bernama nasib, di sana telah tertulis rol yang akan kita jalani. Meskipun bagaimana kita mengelak dari ketentuan yang tersebut dalam nasib itu, tiadalah dapat, tetapi harus patuh kepada perintahnya.
– Hidup terbina antara pahit dan manis. Jikalau selalu saja pahit, hati akan menjadi rawan; dan kalau senantiasa saja manis, hati akan menjadi bosan.
– Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian anda dapat.
– Janji Tuhan sudah tajalli, mulialah umat yang teguh iman. Allah tak pernah mungkir janji tarikh riwayat jadi pedoman.
– Jaranglah orang berjasa yang mendapat pangkat dunia. Sebab pangkat dunia itu didapat dengan saling berebutan dan saling berkejaran, saling menekan, dan saling memfitnah.
– Jelas sekali bahwasanya rumah tangga yang aman damai ialah gabungan di antara tegapnya laki-laki dan halusnya perempuan.
– Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja.
– Kalau nyata harta benda tak dapat menangkis sakit, tidak dapat menolak demam, tidak dapat menghindarkan maut, nyatalah bahwa kesusahan yang menimpa orang kaya serupa dengan kesusahan yang menimpa orang miskin.
– Kegunaan harta tidak dimungkiri. Tetapi ingatlah yang lebih tinggi ialah cita-cita yang mulia.
– Oleh sebab itu maka bertambah tinggi perjalanan akal, bertambah banyak alat pengetahuan yang dipakai, pada akhirnya bertambah tinggi pulalah martabat Iman dan Islam seseorang.
– Orang beradab pasti pandai menghormati keyakinan orang lain, walaupun dia sendiri tidak sesuai dengan keyakinan itu.
– Riwayat lama tutuplah sudah sekarang buka lembaran baru. Baik hentikan termenung gundah, apalah guna lama terharu.
– Sebesar-besar atau seberat-berat urusan, jangan dihadapi dengan muka berkerut, kerut muka itu dengan sendirinya menambahkan lagi kerut pekerjaan itu.
– Tahan menderita kepahitan hidup sehingga penderitaan menjadi kekayaan adalah bahagia.
– Tali yang paling kuat untuk tempat bergantung adalah tali pertolongan Allah.
– Tiga rukun yang benar dan perlu dalam mencapai keutamaan; yaitu dengan tabiat, dengan pengalaman, dan dengan pelajaran.
– Undang-undang adab dan budi pekerti membentuk kemerdekaan bekerja. Undang-undang akal membentuk kemerdekaan berfikir. Dengan jalan menambah kecerdasan akal, bertambah murnilah kemerdekaan berfikir.
Kata-Kata Bijak Buya Hamka tentang Cinta
Mencintaimu
– Agama tidak melarang sesuatu perbuatan kalau perbuatan itu tidak merusak jiwa. Agama tidak menyuruh, kalau suruhan tidak membawa selamat dan bahagia jiwa.
– Air mata berasa asin itu karenanya air mata adalah garam kehidupan.
– Bahwasanya air mata tiadalah ia memilih tempat untuk jatuh, tidak pula memilih waktu untuk turun.
– Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan tangis sedu sedan. Tetapi cinta menghidupkan pengharapan, menguatkan hati dalam perjuangan menempuh onak dan duri penghidupan.
– Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.
– Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci.
– Hanya menumpahkan air mata itulah kepandaian yang paling penghabisan bagi seorang wanita.
– Jangan tangisi yang telah hilang, tapi syukuri yang masih ada.
– Kadang-kadang cinta bersifat tamak dan loba, kadang-kadang was-was dan kadang-kadang putus asa.
– Kehidupan itu laksana lautan. Orang yang tiada berhati-hati dalam mengayuh perahu, memegang kemudi dan menjaga layar, maka karamlah ia digulung oleh ombak dan gelombang. Hilang di tengah samudera yang luas. Tiada akan tercapai olehnya tanah tepi.
– Kemunduran negara tidak akan terjadi kalau tidak kemunduran budi dan kekusutan jiwa.
– Kita memang hanya akan dipertemukan dengan apa-apa yang kita cari.
– Orang berakal hidup untuk masyarakatnya, bukan buat dirinya sendiri.
– Riwayat lama tutuplah sudah sekarang buka lembaran baru. Baik hentikan termenung gundah, apalah guna lama terharu.
– Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.
– Takut akan kena cinta, itulah dua sifat dari cinta, cinta itulah yang telah merupakan dirinya menjadi suatu ketakutan, cinta itu kerap kali berupa putus harapan, takut cemburu, hiba hati dan kadang-kadang berani.
Itulah kata-kata Hikmah Bijak Buya Hamka. Semoga kita bisa mengamalkannya.
Source: https://www.sahijab.com/tips/5192-60-kata-kata-bijak-buya-hamka-mulai-dari-penyejuk-hati-sampai-cinta