Suami saya memiliki penyakit batuk kering. Seingat saya, bahkan dari awal menikah. Dia sering sekali tiba-tiba batuk. Nah, kemarin saat ramai-ramai covid-19.
Penyakit batuk keringnya itu kambuh dan semakin menjadi-jadi saja. Saya yang menyaksikan bagaimana dia seperti kesusahan mengeluarkan dahak, agar terasa plong, sampai tidak tega.
Saya coba googling, mencari resep obat alami untuk batuk. Banyak cara saya temukan, dan semua yang ada bahannya di rumah saya uji coba.
Dari mulai air godokan jahe dan serai, jeruk nipis dan kecap, kencur yang ditumbuk, dan lain-lain. Tapi, mungkin belum jodohnya, penyakit batuk suami saya harus sembuh. Setelah beberapa resep dicoba, batuk itu masih saja membandel.
Tiba-tiba saja, ada tamu yang berkunjung ke rumah, teman kantornya suami. Beliau sangat berpengalaman dalam mengobati penyakit dengan tanaman herbal. Beliau menyarankan agar mengobati batuk tersebut dengan daun bawang merah yang ditanam sendiri.
Entah kebetulan atau memang sudah takdir suami saya harus sembuh dengan cara tersebut. Satu minggu yang lalu, saya baru saja menanam bawang merah dengan sistem hidroponik di depan rumah.
Dan hari itu, daunnya sudah terlihat lebat, bahkan sudah saya potong dan gunakan untuk memasak telur dadar.
Tanpa pikir panjang, saya pun memetik daun bawang merah tersebut dan diberikan kepada suami. Cara pengobatannya sangat mudah sekali.
1. Petik daun bawang merah yang sudah kita tanam, segenggam saja jangan terlalu banyak.
2. Kunyah daun bawang tersebut secara perlahan hingga lumat, lalu telan.
3. Minum air putih hangat untuk melancarkan proses menelan daun bawang tersebut.