Yang Sakit Kaki Kiri – Kaki Kanannya yang Dioperasi – Cerita Lengkap Evarida

Evarida Simamora saat menunjukkan hasil pemeriksaan radiologi CT Scan/MRI kaki kirinya yang sakit. Foto: Rahmat Utomo/kumparan

Rumah Sakit Murni Teguh di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), menjadi sorotan usai adanya pasien yang menjadi lumpuh lantaran mengeluhkan kaki kirinya sakit tapi yang dioperasi kaki kanan.

Pasien itu adalah Evarida Simamora (51 tahun). Kepada kumparan yang mewawancarai Eva pada Kamis (5/1), Eva menceritakan semua.

“Saya belum bisa jalan. Kaki saya yang sebelah kanan, yang salah operasi, sampai detik ini belum bisa diinjakkan ke lantai. Rasanya nyeri, mulai dari telapak kaki saya yang bekas operasi sampai ke tumit, sakit,” kata Eva.

Evarida Simamora menunjukkan kaki kanannya yang diduga salah operasi. Foto: Rahmat Utomo/kumparan

Eva mulai dirawat di RS Murni Teguh pada 23 November 2022 dan keluar pada 29 Desember 2022.

Murni Teguh adalah RS rujukan untuk kaki kiri Eva yang tidak bisa jalan setelah jatuh dari motor pada Oktober 2022. Gara-gara kaki kirinya sakit, Eva sempat terjatuh di kamar mandi.

“Di awal diagnosisnya, ada nyeri pada tendon sebelah kiri, kaki sebelah kiri, sehingga mengakibatkan saya sulit berjalan,” ujar Eva. “Dokter melakukan rontgen, magnetic resonance imaging (MRI) dan CT Scan. Semuanya hanya pada kaki kiri saya.”

Setelah Operasi

Di ruang pemulihan usai operasi dilakukan, suami Eva kaget melihat kaki kanan istrinya itu diperban.
“Suami saya teriak, ini malapraktik! Kemudian saya bilang, tanyakan sama perawat,” ujar Eva.

Perawat langsung menghubungi dokter yang mengoperasi Eva. Prasojo—nama dokter itu—beralasan mengoperasi kaki kanan Eva lantaran menemukan tulang keropos dan tulang tumbuh di kaki kana itu.

“Lantas saya bilang, seandainya ada kelainan atau apa pun pada kaki kanan saya, dokter tidak punya hak melakukan operasi tanpa seizin saya dan suami saya,” ujar Eva yang berprofesi sebagai bidan itu.

“Lantas dokter itu ketakutan, dia bilang ‘Oh iya ibu tenaga kesehatan (bidan), mohon maaf Bu’.”
“Ada CCTV-nya, silakan buka rekaman CCTV RS Murni Teguh,” kata Eva.

Evarida Simamora menunjukkan kaki kanannya yang diduga salah operasi. Foto: Rahmat Utomo/kumparan

Evarida Simamora menunjukkan kaki kanannya yang diduga salah operasi. Foto: Rahmat Utomo/kumparan

Lumpuh

Kini kedua kaki Eva terasa sakit bila digerakkan hingga ia tidak bisa berjalan. Padahal sebelum operasi, dia masih bisa bekerja walaupun menggunakan tongkat.

“Saya juga bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah. Bahkan saya bisa menaiki anak tangga sebanyak 30 anak tangga,” ujarnya.

Kata Eva setelah operasi, pihak Murni Teguh tidak mengizinkanya dirujuk ke rumah sakit lain dengan alasan Eva masih dalam masa pemulihan.

“Tapi mereka hanya mengobati obat luarnya saja, untuk luka operasinya saja. Mereka tidak mengisi nutrisi yang bagus mereka tidak mengobati yang dalam, mereka hanya berusaha mengobati yang luar saja,” kata Eva.

Eva Stres

Hingga 1 bulan lebih dirawat, kaki Eva tidak kunjung sembuh. RS Murni Teguh juga tidak menjelaskan penyebabnya. Kondisi ini sempat membuat Eva stres.

“Di sana yang ada saya stres, setiap hari saya stres, tensi saya naik, tekanan darah saya selalu meningkat dan saya kena sakit insomnia. Setiap malam saya harus minta obat tidur dari mereka. Dari awal dirawat, sampai pulang tanggal 29 Desember,” kata Eva.

Evarida Simamora saat menunjukkan hasil pemeriksaan radiologi CT Scan/MRI kaki kirinya yang sakit. Foto: Rahmat Utomo/kumparan

Kini Eva berencana pulang ke kampung halamannya di Tapanuli Tengah untuk berobat jalan. Dia menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke Polda Sumut.

“Saya ingin pihak RS Murni Teguh, dr Prasojo, bertanggung jawab atas apa yang mereka telah lakukan kepada saya, bertanggung jawab mengobati kaki kanan saya dan selanjutnya kaki kiri saya,” tandasnya.

RS Murni Teguh Bantah Salah Operasi Kaki

Pengacara RS Murni Teguh, Refman Basri (Paling Kiri). Foto: Dok. Istimewa

Pengacara RS Murni Teguh, Refman Basri, membantah adanya salah operasi. Kaki kanan Eva itu memang sengaja dioperasi.

“Jadi sakitnya ada dua, yang sekarang dioperasi dulu yang pertama, yang kedua baru setelah itu,” kata Refman, Kamis (29/12).

Refman yakin tidak ada salah operasi kendati pasien itu tidak mengeluhkan kaki kanannya. “Menurut data yang ada pada saya kan gitu, dia operasi yang pertama, yang kedua (nanti) operasi yang parahnya (kaki kiri),” ujar dia.

Saat ditanyakan penyakit apa yang membuat RS Murni Teguh mengoperasi kaki kanan itu, Refman menjawab, “Itu kan ada tumbuh di kakinya itu, karena faktor ketuaan itulah yang dikorek istilahnya sehingga itu tidak kena ke tulang dan daging yang lain,” katanya.

Sumber : Kumparan.com

Loading