Nama George Rudy di industri film dan sinetron Indonesia memang sudah tak asing lagi. Satu hal yang paling menarik selain kariernya adalah kisah perjalanan George Rudy jadi mualaf.
Pria yang dikenal sebagai aktor laga papan atas ini memang sudah tampil di 50 judul, baik film atau pun sinetron. Dia sudah berkecimpung di industri peran sejak 1970-an. Tapi mungkin belum terlalu banyak yang tahu, jika sosok pemeran Brahma Kumbara di sinetron Saur Sepuh ini adalah seorang mualaf.
Kisah perjalanan George Rudy jadi mualaf dimulai dari dia mendapat hidayah Allah SWT. Bisa dibilang hal itu terjadi dalam bentuk yang tak disangka-sangka. Dalam akun kanal Youtube pribadinya, George menyebutkan awalnya dia tertarik pada agama Islam karena harus melaksanakan adegan salat ketika sedang syuting film Balada Dua Jagoan.
Kisah perjalanan George Rudy jadi mualaf dimulai dari dia mendapat hidayah Allah SWT. Bisa dibilang hal itu terjadi dalam bentuk yang tak disangka-sangka. Dalam akun kanal Youtube pribadinya, George menyebutkan awalnya dia tertarik pada agama Islam karena harus melaksanakan adegan salat ketika sedang syuting film Balada Dua Jagoan.
“Tahun 1977 saya syuting Balada Dua Jagoan, ada adegan saya harus melaksanakan salat. Saya bilang ke sutradara kalau saya non-muslim, sutradara bilang oh enggak apa-apa,” dikutip dari kanal Youtube George Rudy, Rabu (11/5/2022).
Siapa sangka, adegan salat untuk kebutuhan karakter dari film yang sedang dia bintangi tersebut menggerakkan naluri George akan Islam.
“Akhirnya adegan saya jalani, saat gerakan attahiyat terakhir sampai memberi dua salam, saya pikir saya merasakan naluri kalau ini jalan hidup saya, mendapat hidayah dari Allah SWT,” kata George.
Diawali dengan melakukan gerakan salat, tiga tahun kemudian, George kembali merasakan hidayah Allah SWT kepada dirinya. Pada 1980, aktor berusia 66 tahun ini mengaku tertarik mempelajari agama Islam karena melihat orang berwudhu.
“Tahun 1980 saya mulai tertarik belajar Islam, karena saya melihat orang berwudhu. Saya tanya-tanya, sampai paham oh jadi untuk menghadap Sang Pencipta kita itu bersih secara jasmani. Saya juga pelajari (Islam) pelan-pelan dari terjemahan Al-Qur’an,” katanya lagi.