Hanya sedikit orang yang menjadi bahan cibiran di Malaysia dibandingkan Rosmah Mansor, yang suka memamerkan kecintaannya pada pakaian mewah dan perhiasaan, dan dikenal memiliki pengaruh kuat terhadap keputusan-keputusan suaminya.
Saat polisi menggeledah rumah pasangan ini di Kuala Lumpur – setelah kekalahan mengejutkan Najib dalam pemilu Mei 2018 – polisi keluar dengan troli belanja penuh dengan tumpukan 284 tas mewah masih di dalam kotak, beberapa tas itu harganya ribuan dolar. Reputasi Rosmah sebagai Imelda Marcos-nya Malaysia, atau bahkan sosok Lady Macbeth, tertanam dibenak publik.
Rosmah dan Najib jarang terlihat bersama sejak mereka jatuh dari kekuasaan.
Dia bertahan tidak menonjolkan diri, bahkan ketika menjalani empat tahun masa persidangan dan bandingnya, sebagai langkah untuk membangun citranya kembali di komunitas Melayu, berkampanye tanpa henti saat partainya, UMNO, memulihkan banyak basis dukungan politiknya sejak pemilu.
Tapi banyak keterangan saksi dalam persidangan Najib yang merusak citra tersebut. Mereka mengatakan, Najib banyak menghabiskan uangnya membelikan perhiasan untuk Rosmah, dan ia merupakan kontak penting yang memungkinkan Jho Low, pengusaha sekaligus dalang di balik skandal 1MDB yang masih buron, mendapat akses ke perdana menteri.
Seberapa besar peran Rosmah dalam skandal tersebut masih belum jelas, tapi ia sosok yang mudah dibenci, dan hanya sedikit yang akan bersedih hati atas hukumannya.
