KISAH INSPIRATIF – PERANGKAP TIKUS

KISAH PERANGKAP TIKUS

Sepasang suami dan istri petani pulang ke rumah setelah berbelanja.

Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan dengan seksama sambil menggumam “hmmm, makanan apa lagi yang di bawa mereka dari pasar?”

Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus.

Sang tikus kaget bukan kepalang. Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak.
“Ada Perangkap Tikus di rumah, di rumah sekarang ada perangkap tikus.”

Ia mendatangi ayam dan berteriak, “ada perangkat tikus”.

Sang Ayam berkata ” Tuan Tikus…, Aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku”.

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak.

Sang Kambing pun berkata “Aku turut bersimpati… tapi tidak ada yang bisa aku lakukan”.

BACA JUGA :  Mіrіѕ, Ratusan Sіѕwа SMP Di Srаgеn Sіmраn Vіdео Mеѕum

Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama.

“Maafkan aku. Tapi perangkap tikus itu tidak berbahaya sama sekali buat aku”.

Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular.

Sang ular berkata, “Ahhh.. Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku”.

Akhirnya Sang Tikus kembali ke rumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendirian.

Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban.

Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Buntutnya terperangkap yang membuat ular itu semakin ganas dan menyerang istri pemilik rumah.

Walaupun sang Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, sang istri sudah terlanjur kena gigitannya.

Sang suami harus membawa istrinya kerumah sakit dan kemudian istrinya sudah boleh pulang namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam.

BACA JUGA :  Bagus mana Peluangnya Jadi Agen Pegadaian atau Agen Brilink?

Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam kepada suaminya.

Suaminya dengan segera menyembelih ayamnya untuk di masak cekernya.

Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda.

Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya.

Masih, istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.

Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman.

Sehingga sang Petani harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat.

Dari kejauhan.. Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan.

Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.

JADI SUATU HARI, KETIKA ANDA MENDENGAR SESEORANG DALAM KESULITAN DAN MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA, MAKA PIKIRKANLAH SEKALI LAGI.

Loading