Adat Minangkabau memiliki banyak keunikan yang kaya dan berakar pada nilai-nilai budaya matrilineal, di mana garis keturunan ditarik melalui ibu, dan harta warisan seperti rumah gadang diwariskan kepada perempuan.
Sistem adat ini menekankan musyawarah, gotong royong, dan keseimbangan antara individu dan komunitas.
Nilai-nilai seperti “alam takambang jadi guru” mencerminkan kearifan lokal dalam belajar dari alam, sementara seni, tarian (seperti tari piring), dan kuliner (rendang, sate Padang) menunjukkan identitas budaya yang kuat.
Rumah gadang dengan atap gonjong menjadi simbol arsitektur khas yang mencerminkan filosofi hidup harmoni dengan alam.
Mengenai stereotip “orang Padang pelit,” ini sebenarnya adalah kesalahpahaman yang sering muncul dari budaya hemat dan perhitungan khas Minang.
Orang Minang dikenal sebagai pedagang ulung yang pandai mengelola keuangan, berpikir jangka panjang, dan menghargai kerja keras.
Dalam budaya mereka, sumber daya dikelola dengan bijak untuk keberlanjutan keluarga dan nagari (kampung).
Jadi, apa yang kadang dianggap “pelit” sebenarnya adalah sikap hemat, strategis, dan bertanggung jawab terhadap harta keluarga.
Stereotip ini juga kadang dilebih-lebihkan secara humoris, tapi tidak sepenuhnya mencerminkan karakter sebenarnya.