Wanita yang kini menjadi istrimu, adalah gadis kecil yang dulu sangat dicintai oleh ayahnya.
.
.
Sesekali lihat dengan hati ketika istrimu sedang mengabdikan dirinya kepadamu.
.
.
Ibunya melahirkannya dengan bertaruh nyawa. Ayahnya menafkahi dan mengurusnya hingga besar bahkan hingga lulus berpendidikan.
.
.
Ketika ia dewasa, sang anak dengan ikhlas diserahkan kepadamu untuk kau jadikan istri. Bukan melayani orang yang pernah membesarkannya..
tapi justru mengabdikan dirinya di separuh sisa hidupnya kepadamu.
.
.
Lihatlah istrimu, dia bukan wanita yang lahir langsung besar dan dewasa.
Dia lahir dan besar oleh perjuangan. Ada darah, keringat dan air mata.
.
.
Lalu pantaskah engkau memakinya ketika ia melakukan kesalahan kecil?
.
.
Lalu pantaskah engkau menyakiti hatinya?