Presenter Metro TV yang dikenal nyentrik adalah Valentinus Resa. Ia menjadi perbincangan karena gaya penyampaian berita yang satir, jenaka, dan tidak biasa pada program Meet Nite Live, yang tayang setiap Selasa dan Kamis pukul 22.30 WIB.
Resa sering menyisipkan humor dan sindiran tajam, terutama saat membahas isu-isu sosial dan politik, seperti dalam segmen “Pejabatnya Flexing, Rakyatnya Pusing”.
Gaya ini dianggap segar oleh sebagian penonton, meski juga menuai kontroversi, termasuk somasi dari ormas Perisai Kebenaran Nasional yang menilai penyampaiannya melanggar etika jurnalisme.
Resa, yang memulai karier jurnalistik sejak 2011, memiliki latar belakang liputan olahraga internasional dan kini menjadi salah satu figur paling diperbincangkan di Metro TV berkat pendekatan “out of the box”-nya.
Profil dan Biodata Valentinus Resa
Nama Lengkap: Valentinus Resa Iriawan
Nama Panggilan: Resa
Tempat, Tanggal Lahir: Manado, Sulawesi Utara, 1986 (usia 39 tahun pada 2025)
Keturunan: Jawa-Ambon
Pendidikan:
SD Melania III, Jakarta
SMP Kanisius, Jakarta
SMAN 68 Salemba, Jakarta
S1 Jurnalistik, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta (2004-2009)
S2 Manajemen (tidak diselesaikan)
Pekerjaan: Presenter, Jurnalis
Stasiun TV: Metro TV
Program: Meet Nite Live (tayang setiap Selasa dan Kamis pukul 22.30 WIB), Metro Sport, Sportline
Media Sosial: Instagram @val_resa (terkunci), Instagram @meetnitelive (program) X: @Resa_MetroTV
Status Pribadi: Informasi tentang status pernikahan atau kehidupan pribadi tidak tersedia untuk umum.
Perjalanan Karier:
Valentinus Resa memulai karier jurnalistik pada 2011 di Metro TV. Awalnya, ia bekerja sebagai staf riset untuk program Mata Najwa selama empat bulan, kemudian menjadi copywriter di Medcom.id (divisi olahraga) selama dua bulan.
Pada 2012, ia pindah ke redaksi desk olahraga, dan pada 2014, Resa lolos casting sebagai presenter acara olahraga, memulai debutnya saat Piala Dunia Brasil 2014.
Ia juga meliput ajang internasional seperti F1, F2, dan Piala Dunia 2018 di Rusia, di mana ia berperan sebagai reporter sekaligus mengurus produksi dan editing. Pada 2019, ia dipindahkan ke divisi reguler dan kini dikenal sebagai host Meet Nite Live, sebuah program berita yang dikemas dengan gaya satir dan humor.
Gaya Penyampaian:
Resa dikenal dengan gaya penyampaian yang nyentrik, menggabungkan satire, humor, dan sindiran tajam, terutama saat membahas isu sosial dan politik.
Contohnya, dalam segmen Meet Nite Live, ia pernah mengomentari defisit APBN Rp31,2 triliun dengan celetukan, “Ayam bisa punah kalau uang itu dibelikan ayam geprek,” atau menyindir penundaan pelantikan ASN dengan, “Di negeri ini yang paling cepat naik pangkat bukan rakyat biasa, tapi mayor.”
Gaya ini membuatnya viral di media sosial seperti TikTok dan Instagram, disukai generasi muda karena dianggap segar, namun juga menuai kritik dari beberapa pihak, termasuk somasi dari ormas Perisai Kebenaran Nasional yang menilai penyampaiannya melanggar etika jurnalisme.
Prestasi:
Nominasi Best Sport Presenter, Asian Television Awards 2022
Best Presenter, Journalist Day 2025 Metro TV
Kontroversi:
Pada April 2025, gaya penyampaian Resa di Meet Nite Live memicu polemik setelah cuplikan siarannya viral di platform X.
Ormas Perisai Kebenaran Nasional menyomasi Metro TV, menuding Resa merusak tatanan penyiaran nasional dan menyisipkan narasi yang tidak sesuai dengan jurnalisme.
Mereka meminta acara Resa dihentikan. Namun, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni membela Resa, menyebut gaya penyampaiannya sebagai kreativitas jurnalistik yang tidak melanggar aturan dan disukai masyarakat.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Resa atau Metro TV terkait somasi tersebut.
Latar Belakang dan Pengaruh:
Resa mengaku terinspirasi oleh presenter seperti Tukul Arwana, yang mampu mencairkan suasana, dan Andy F. Noya, yang profesional namun dekat dengan audiens. Gaya satirnya merupakan cerminan kepribadiannya sejak SMA, di mana ia suka bercanda.
Pengalaman organisasi kampus dan magang di Tabloid Bola pada 2007 turut membentuk keterampilannya.
Resa juga aktif berbagi pesan kepada mahasiswa, menekankan pentingnya mengasah keterampilan dan membangun portofolio selama kuliah.
Valentinus Resa tetap menjadi figur yang diperbincangkan karena pendekatan “out of the box”-nya, membuka diskusi baru tentang cara penyampaian berita di era digital