Banyak hal yang dirasakan perempuan saat hamil yang tidak dimengerti oleh suami maupun lingkungan sekitarnya. Yuk ciptakan suasana nyaman untuk bumil.
Kondisi hamil memang situasi istimewa yang dialami oleh seorang perempuan. Selain kondiri fisik yang berubah, ada banyak hal yang dirasakan perempuan saat hamil yang biasanya tak dimengerti oleh suami maupun lingkungan sekitar.
Saat hamil, banyak ibu langsung googling tentang apa yang harus ia lakukan selama masa kehamilan. Bagaimana dengan ayah maupun orang sekitarnya?
Sang Ayah juga harus tahu yang dirasakan sang Istri saat hamil
– Bukan rahsia lagi jika suami wajib siaga saat istri hamil. Tak hanya soal ngidam dan menemani senam, tapi juga memberikan dukungan moral ketika istri tak bisa tidur di malam hari karena pertumbuhan bayi di kandungannya.
– Apakah ayah masih merokok? Jika iya, bagaimana mungkin di satu sisi ayah bilang cinta ibu dan bayinya tapi di sisi lain justru malah melemahkan fisik orang yang disayangi karena kesenangannya merokok!
– Jika ayah merasa lelah karena seolah harus ‘melayani’ istri yang sedang hamil, maka apa yang Anda lakukan tak ada apa-apanya dengan apa yang istri Anda lakukan setelah bayi lahir nanti.
– Hanya ia yang akan merelakan tubuh yang disayanginya kendor demi sang buah hati. Bukan suami.
Hanya ia yang akan merelakan putingnya lecet dan harus mengurangi kenyamanan posisi tidurnya demi bersama bayinya yang terus menerus kehausan. Belum lagi jika bayi ingin terus menerus didekap oleh ibunya tanpa bisa digantikan ayah.
Ibu tahu bahwa ayah memang harus bekerja lebih keras dari biasanya saat istri hamil. Ada popok yang harus dibeli, ada peralatan bayi yang harus dipenuhi. Tapi yang utama adalah kesehatan dan kebahagiaan ibu hamil.
Tapi ayah perlu tahu bahwa yang dirasakan perempuan saat hamil juga tak mudah untuknya. Apalagi jika istri tidak berada di lingkungan yang mendukungnya.
Pentingnya dukungan sosial untuk ibu hamil
Di luar sana, ada ibu hamil yang harus tetap bekerja sampai hamil tua. Entah karena tuntutan pekerjaan maupun ekonomi.
Beberapa perempuan menjadi tulang punggung keluarganya. Tak peduli apakah ia sedang sakit atau hamil.
Hal ini dilakukan demi menunjang suami yang sedang sakit, menganggur, maupun untuk keluarga besar yang harus ditanggung biaya hidupnya. Tak heran para ibu yang hamil besar masih berada di pasar, kantor, dan berkeringat bersama bayi di kandungannya.
Jika Anda tak bisa mendukungnya setiap hari, minimal berilah tempat duduk untuknya saat di kendaraan umum. Persingkat antrian saat ia sedang berdiri di belakang Anda.
Ada ibu hamil yang mengalami komplikasi saat kehamilan. Berikan padanya senyuman dukungan. Kuatkan ia dengan kalimat yang baik.
Bukan justru memberikan menakut-nakuti dengan diagnosa macam-macam dengan pengalaman orang lain yang bercampur dengan mitos. Bukan juga dengan mengomentari bentuk perut yang dirasa terlalu besar maupun terlalu kecil.
Berikan keyakinan bahwa ia bisa menjalani semua proses kehamilan dengan baik. Bukan dengan ditakut-takuti dengan segala macam hal seputar sakitnya melahirkan dan menegangkannya proses caesar.
Manfaat dukungan suami untuk istri yang sedang hamil
Dengan adanya dukungan suami untuk para istri mereka yang sedang hamil membuat sang istri merasa lebih percaya diri dalam menjalani kehamilannya. Sebab, ia tidak merasa kekurangan perhatian dari orang terdekatnya dan tersayangnya.
Istri juga pasti akan merasa aman dan nyaman selama masa kehamilan. Dia yakin jika sang suami pasti akan memberikan bantuan semaksimal mungkin, bahkan hingga waktu persalinan tiba.
Dukungan suami yang berikan sejak istri hamil tentunya akan berpengaruh besar juga saat mengurus anak setelah lahir.
Suami akan lebih paham dalam hal pengurusan anak, sehingga antara suami dan istri bisa membagi tugas mengurus anak sebaik mungkin.
Nah, kalau begitu, sudahkah Anda memberikan dukungan pada ibu hamil di sekitarnya?
Hal ini bisa dimulai saat ini dan dari diri kita sendiri.
Sudah siapkah kita menyediakan lingkungan yang baik untuk bumil?