Ketika seorang istri tidak mau diajak berhubungan, tidak mau memasak, mencucikan pakaian suami, apa yang harus suami lakukan?

Dalam situasi seperti ini, yang terpenting adalah komunikasi dan saling pengertian antara suami dan istri. Berikut beberapa langkah yang bisa dipertimbangkan oleh suami:

1. Buka Percakapan dengan Lembut:

Cobalah ajak istri bicara secara terbuka dan tenang. Tanyakan apa yang mungkin membuatnya enggan melakukan hal-hal tersebut. Mungkin ada alasan tertentu, seperti kelelahan, stres, atau perasaan tidak dihargai, yang perlu dibahas bersama.

2. Dengarkan dan Pahami:

Dengarkan pandangan istri tanpa langsung menghakimi. Mungkin dia juga punya ekspektasi atau kebutuhan yang belum terpenuhi. Pernikahan adalah kerja sama dua arah.

3. Cari Solusi Bersama:

Jika istri merasa terbebani, bisa dicari jalan tengah, misalnya membagi tugas rumah tangga lebih merata atau mencari bantuan dari luar (seperti asisten rumah tangga) jika memungkinkan. Untuk urusan hubungan intim, penting untuk memastikan kedua belah pihak merasa nyaman dan saling menghormati.

BACA JUGA :  Terungkap Istri Dokter Iril Syafril Menggugat Cerai Suaminya Gegara Kebiasaan Meraba-raba Organ Terlarang Pasien

4. Tunjukkan Dukungan:

Kadang, istri butuh merasa dihargai atas apa yang sudah dilakukannya. Memberikan perhatian, pujian, atau bantuan dalam tugas lain bisa membuka suasana yang lebih baik.

5. Sabar dan Hormati Batasan:

Jika istri sedang tidak ingin berhubungan atau melakukan tugas tertentu, paksaan justru bisa memperburuk keadaan. Kesabaran dan penghormatan terhadap perasaannya akan membangun kepercayaan.

6. Coba Menghilang untuk Beberapa Saat

Seringkali kecuekan dan kurangnya penghargaan, adalah akibat kebosanan, karena seringnya bertemu dan berinteraksi. Terkadang menghilang sesaat atau beberapa waktu, misal bepergian, bisa menyadarkan pasangan akan keberadaan (kehadiran) kita. Karena itu pergilah, menghilanglah, tinggalkanlah untuk beberapa hari atau minggu, waktu yang dianggap sesuai.

BACA JUGA :  Mimpi Suami Selingkuh dengan Mertua, Pertanda Apa?

Cara ini cukup efektif bahkan untuk menghindari percekcokan atau keributan yang bisa mengakibatkan meledaknya emosi yang bisa berakibat fatal, karena tak mampu mengontrol emosi … Cara ini juga cukup efektif, membawa efek positif termasuk kepada diri sendiri.

Bersiaplah, bukan tidak mustahil perpisahan (perceraian) itu benar-benar terjadi, tapi sebelum hal itu benar2 terjadi, cobalah ‘berpisah’ berjauhan berjarak dan tidak bertemu untuk beberapa saat.

Semoga dengan cara ini kesadaran akan pentingnya kehadiran pasangan, muncul dari kedua belah pihak.

Jika setelah mencoba komunikasi tetap tidak ada perubahan dan situasinya terus mengganggu, mungkin perlu melibatkan pihak ketiga yang netral, seperti konselor pernikahan, untuk membantu menyelesaikan masalah.

Yang jelas, pernikahan adalah tentang kerja sama, jadi usaha harus datang dari kedua belah pihak.

Loading