Cara Menghadapi Orang yang Suka Berhutang Pada Anda

Bicara soal utang pasti tidak akan ada habisnya. Utang adalah salah satu cara ketika seseorang sedang memerlukan uang dalam keadaan mendesak atau urgent. Nah, kamu termasuk orang yang sering meminjam atau dipinjami nih?

Di zaman yang semakin maju ini, semakin banyak cara untuk meminjam uang. Orang-orang bisa saja berutang ke bank dengan bunga sekian rupiah. Atau sekarang ada paylater yang bisa dibayar dalam jangka waktu tertentu. Tapi tetap saja, masih banyak orang yang berutang kepada orang terdekat mereka, misalnya teman, saudara dan kerabat. Ya, namanya juga lagi kepepet ya. Pasti usaha pinjam sana-sini.

Tapi, kegiatan berutang ini bisa jadi biang masalah buat kita lho, apalagi jika posisi kita adalah orang yang dipinjami. Kadang tidak sedikit, orang yang berutang mengingkari janji untuk membayar tepat waktu, terkesan malas membayar dan yang paling parah, malah jadi galak kalau kita tagih. Meresahkan sekali ya.

Kadang kita bingung bagaimana cara menghadapi orang yang sering berutang. Apalagi sambil begging dan nangis-nangis. Kan kita jadi iba ya.

Lantas, bagaimana cara menghadapi orang yang sering berutang? Mungkin 5 cara ini bisa membantu kamu untuk menghadapinya.

1. Jangan merasa bersalah ketika tidak bisa meminjamkan uang

Jangan mengartikan bahwa mengulurkan bantuan harus selalu berupa uang. Jika memang orang terdekat kita kesulitan, kita bisa menawarkan bantuan sebisa kita.

Kita bisa saja memberikan dukungan moril yang tak kalah penting dari materi.

Di sisi lain, kalau kita tahu orang yang sering mengutang adalah orang yang boros atau tidak bisa mengatur keuangan dengan baik, kita sebenarnya punya hak lho untuk tidak meminjamkan uang kita.

Bukan tanggung jawab kita memberikan uang kepada orang yang ingin mempertahankan gaya hidup tertentu padahal sebenarnya mereka tak mampu.Alih-alih meminjamkan uang, sebaiknya kita beri dia edukasi untuk lebih aware soal mengatur keuangan pribadi.

2. Berani Katakan Tidak

Kata ‘tidak’ memang salah satu cara simpel untuk mengatasi masalah ini.Tapi tentunya cara ini tidaklah mudah, karena bisa saja membuat orang tersinggung. Kalau kamu tidak enakan, kamu bisa beri alasan logis dan jujur kenapa kamu tidak bisa meminjamkan uang. Terbuka dan apa adanya saja, jangan mengada-ada apalagi sampai berbohong.Mengatakan ‘tidak’ adalah cara kita belajar bersikap tegas tentang kondisi keuangan pribadi kita. Kalau orangnya baik, dia pasti akan mengerti situasi kita.

3. Kalau perutangan ini tidak bisa dihentikan, buat anggaran utang

Kadang ada orang-orang yang memang diharapkan keluarga dan teman ketika membutuhkan bantuan finansial atau keadaan mendesak. Jika itu kerap terjadi, dan memang orang-orang yang meminjam punya alasan logis, tentu bukan karena gengsi atau gaya hidup ya, tidak ada salahnya membuat persiapan anggaran utang piutang agar keuangan kita lebih teratur.

BACA JUGA :  Boy called “rabbit” and bullied for his teeth gets incredible transformation

4. Pinjamkan nominal yang kita mampu

Jika kita memilih untuk meminjamkan uang, jangan merasa tertekan karena tidak bisa memberikan nominal yang dibutuhkan. Ketika uang kita pas-pasan, beri saja semaksimal yang kita mampu, yang kita sisihkan dari kebutuhan kita. Jangan meminjamkan nominal yang kemungkinan tidak bisa dibayar. Berikan saja sewajarnya, jadi kalau uangnya tidak kembali, kita tidak terlalu kecewa.

5. Menyindir si peminjam dengan cara unik

Akun media sosial yang kita punya bisa menjadi senjata ampuh untuk menghadapi masalah ini. Ketika si pengutang kelewat malas membayar, kita bisa menyindirnya secara random di sosial media, tentunya dengan tidak menyebut namanya.Apalagi kalau kita kesal dengan postingan si pengutang di media sosial, sedang asik berlibur, belanja, jalan-jalan di mall dan aktivitas foya-foya lainnya, nah kita bisa memanfaatkan momen tersebut untuk menagih utang. Harapannya baik, agar mereka sadar dan merasa bersalah, sehingga mereka segera membayar utang. Sekecil apapun nominalnya, utang tetaplah utang yang harus dibayar.

6. Harus rajin menagih utang

Kita memang terkesan memaksa, tapi kembali lagi di awal, kita harus tegas menghadapi orang-orang seperti yang kurang bertanggung jawab. Mereka sengaja mengulur waktu supaya kita bosan menagih. Orang yang super malas membayar seperti ini memang harus sering ditagih, agar akhirnya dia bosan ditagih dan mengembalikan uang.

Sebaiknya kita tidak sembarangan dalam hal meminjamkan uang. Bukannya harus pelit atau tidak boleh membantu, seperti pengeluaran lainnya, ya kita harus bijak dalam mengaturnya.

Kita harus mulai tegas, jangan sampai tidak enakan karena takut menyinggung perasaan orang lain, sedangkan kondisi keuangan yang menjadi tanggung jawab kita malah jadi terganggu dan berantakan.

Kita harus berbuat baik, tapi tidak enak kan kalau kebaikan kita hanya dimanfaatkan?Nah, selain kita harus berempati, di sisi lain kita harus disiplin juga.

Sebenarnya tidak ada orang yang nyaman dengan utang. Keuangan akan selalu terusik selama utang belum dibayar. Jadi kalau kebiasaan yang satu ini bisa kita kurangi bahkan lebih bagus jika kita hindari, kenapa tidak?

Itulah enam cara menghadapi orang yang sering berutang. Semoga bermanfaat ya.

Cara Menghadapi Orang yang Suka Berhutang Pada Anda

Berbicara soal uang terkadang jadi hal yang tricky, terlebih kalau sudah menyangkut utang. Anda pasti pernah kan meminjamkan uang ke seseorang… Tapi ternyata orang itu lupa mengembalikannya, atau yang lebih parah malah jadi marah waktu ditagih. Sialnya lagi, dia sering sekali meminjam uang ke Anda yang orangnya tidak enakan.

Cosmo tahu berada di situasi ini pasti tidak menyenangkan. Tapi, Anda bisa kok keluar dari “lingkaran setan” perutangan. Ladies, ini cara yang elegan menghadapi orang yang suka berhutang dengan Anda.

Belajar Berkata “Tidak”

Ada cara simpel untuk mengatasi masalah ini: jawab dengan, “Tidak” tiap kali si teman bertanya apakah dia bisa berhutang. Okay okay… Mungkin tidak mudah melakukan ini, karena salah-salah bisa menyinggung perasaan orang itu. Nah, maka dari itu beri alasan yang logis dan, tentu saja, jujur mengapa Anda tidak bisa meminjamkannya uang.

BACA JUGA :  Jadi Dosen Kimia di Usia 22 Tahun, Herayati Anak Tukang Becak Cuma Butuh 10 Bulan untuk Lulus S2 Cumlaude di ITB

Sampaikan secara terbuka dan apa adanya, tidak perlu ditutup-tutupi apalagi berbohong. Karena, Anda pun harus belajar bersikap tegas dan berbicara jujur tentang situasi keuangan pribadi. Rasanya, jika orang itu baik dia dapat mengerti situasi Anda kok, sama seperti Anda yang bisa memahami situasinya.

Jangan Merasa Bersalah Ketika Tak Bisa Meminjamkan Uang

Tidak selamanya bantuan yang diberikan harus berbentuk uang atau materi. Jika memang ada orang yang sedang kesulitan, tawarkan diri untuk melakukan sesuatu yang bisa membantunya tapi tidak memerlukan uang. Anda mungkin bisa memberikan dukungan secara mental, yang tak kalah penting dengan dukungan materi.

Di satu sisi, kalau tahu orang yang sering ngutang sebenarnya tidak bisa mengatur keuangannya dengan baik, Anda sebenarnya punya hak untuk tidak meminjamkan uang. Anda tidak punya kewajiban untuk memberikan uang pada seseorang yang ingin mempertahankan gaya hidup tertentu yang sebenarnya tak mampu mereka bayar. Alih-alih meminjamkan uang, lebih baik ajak dia untuk lebih sadar dan pintar mengatur uangnya sendiri.

Berikan Sesuai dengan yang Bisa Anda Sisihkan

Jika memilih untuk meminjamkan uang, jangan pernah merasa tertekan kalau tidak bisa memberikan sesuai dengan nominal yang diminta. Berikanlah apa yang bisa Anda sisihkan semampunya.

Saran Cosmo, berikah uang sejumlah nominal yang membuat Anda tidak merasa “tertipu” atau “sakit hati” jika uang tersebut berujung tak kembali ke dompet. Ibaratnya, Anda memberikan uang tersebut bukan meminjamkannya.

Kalau Memang Perutangan Tak Terelakkan, Buatlah Anggarannya

Beberapa dari Anda mungkin menjadi orang yang diharapkan keluarga atau teman ketika membutuhkan bantuan finansial. Apabila itu yang terjadi, dan memang keluarga juga teman yang meminjam punya alasan yang valid dan logis (lagi-lagi bukan cuma untuk memenuhi gaya hidup tertentu ya), tak ada salahnya untuk membuat anggaran khusus untuk soal utang piutang.

Akan tetapi, Cosmo juga menyarankan Anda untuk berhati-hati tiap kali akan meminjamkan uang. Bukannya tidak boleh membantu, tetapi layaknya jenis pengeluaran yang lain, Anda juga harus bijak. Jangan sampai rasa tidak enak dan takut menyinggung perasaan orang lain membuat kondisi keuangan jadi terganggu atau berantakan. Menjadi seseorang yang kebaikkannya dimanfaatkan juga tidak menyenangkan, lho.

Yang tak kalah penting ketika meminjamkan uang ke orang lain adalah Anda perlu bersikap disiplin tapi di satu sisi bisa pula berempati.
Pada akhirnya, sebenarnya tidak ada yang suka dengan ngutang. Jadi, kalau memang kebiasaan yang satu ini bisa dikurangi, mengapa tidak?

Loading